Senin, 22 Juli 2013
Kamis, 28 Maret 2013
1. Sarana preservasi dan konservasi flora
(serta fauna), menyangkut pelestarian dan pemeliharaan tumbuh-tumbuhan khas
Jawa Barat termasuk hewan-hewan yang menjadikan tempat tumbuhnya tumbuhan
tersebut sebagai habitatnya.
2. Sarana penelitian dan pengembangan ilmu
pengatahuan, menyangkut kehidupan flora dan fauna yang terkait dengan Kebun
Raya Kuningan (KRK), termasuk pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat untuk
dikembangkan oleh masyarakat di
sekitarnya.
3. Sarana pelayanan jasa ilmiah kepada
masyarakat, menyangkut pendidikan dan pelatihan budidaya tumbuhan (buah, bunga
potong, tanaman obat, dsb) bagi masyarakat yang membutuhkan.
4. Sarana rekreasi alam dan wisata ilmiah
dalam bentuk camping ground, kegiatan
out bond, pengenalan jenis serta
kehidupan flora bagi siswa sekolah dasar dan menengah dsb.
5. Menyelenggarakan konservasi (melindungi,
mengawetkan, dan memanfaatkan) koleksi tumbuhan setempat utamanya Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC)
dan sekitarnya, dan tumbuhan lainnya yang selaras dengan ekologi KRK.
6. Mengembangkan pusat penelitian tumbuhan
Indonesia, khususnya Jawa, untuk mewujudkan dan memelihara apresiasi masyarakat
lokal dan global terhadap usaha pelestarian tumbuhan lokal dan lingkungannya.
7. Menyediakan ruang untuk ecotourism, yaitu pariwisata yang
memanfaatkan alam untuk perlindungan, berdampak negatif minimal, mengembangkan
produk wisata bermuatan pendidikan dan pembelajaran, mengikutsertakan
masyarakat secara aktif, serta menyumbang ekonomi wilayah.
8. Menambah kantung-kantung konservasi dan
sekaligus menyelamatkan komponen flora endemik Jawa Barat.
9. KRK yang berbatasan dengan TNGC akan dapat
meningkatkan penelitian, penyelamatan dan pemanfaatan flora endemik Gunung Ciremai.
10. Memperluas pemahaman konservasi khususnya
masyarakat Jawa Barat, umumnya masyarakat secara keseluruhan.
11. Menyediakan laboratorium alam sebagai
sarana penelitian.
12. Berfungsi sebagai paru-paru Jawa Barat.
Jumat, 22 Maret 2013
MULSA VERTIKAL
MULSA VERTIKAL Oleh Adhari, SST
A. Pengertian
Mulsa vertical
adalah penggunaan sisa tanaman (mulsa) untuk tindakan konservasi tanah melalui
penimbunan sisa tanaman pada parit-parit teras atau parit yang dirancang
mengikuti kontur guna mengendalikan laju erosi dan hilangnya unsur hara dari
bidang olah.
B. Tujuan
Pengendalian
aliran permukaan, penampungan dan pengendalian alian sedimen di sepanjang teras
dan bidang olah, pamanfaatan sisa tanaman secara mudah dan efisien, memperkaya
pupuk organik
Sasaran lokasi
adalah areal usahatani lahan kering yang tingkat kehilangan unsur haranya
sangat tinggi akibat pengangkutan biomasa, pencucian dan erosi.
C. Pelaksanaan
Ø Buat saluran pembuangan air sepanjang bidang olah atau parit pada
lereng diperdalam lagi 0,25m X 0,25m.
Ø Masukan sisa tanaman pada parit yang dibuat dan ditimbun dengan
tanah hasil galian parit saluran teras.
Ø Sisa tanaman yang telah membusuk (terdekomposisi) pada musim
pengolahan tanah berikutnya diangkat dan ditaburkan secara merata pada saluruh
bidang olah sebagai pupuk organik.
Ø Kegiatan ini dapat dikombinasikan dengan penanaman rumput pada
tampingan teras
Langganan:
Postingan (Atom)