Senin, 22 Juli 2013

Sebuah Pengakuan Buat Andriani





Cerpen

SEBUAH PENGAKUAN BUAT ANDRIANI
Penulis Adhari
21-07-2013

Kamu jangan salah mengerti akan sikapku. Ku akui dengan sejujurnya bahwa aku mengagumi akan kecantikanmu. Namun itu bukan berarti aku ingin memilikimu. Karena aku tahu benar betapa berdosanya aku jika aku bersikap seperti itu, karena kamu sudah bersuami. Sikapku itu hanya karena bentuk kekagumanku kepada Sang Pencipta, yang telah membentukmu begitu sempurna. Subhanalloh, begitu besar kuasa-Mu ya Robi.

Dulu memang antara aku dan kamu pernah menjalin asmara. Namun dinding pemisah antara aku dan dirimu tak mampu kutembus saking tebalnya, tak mampu kupanjat saking tingginya. Akhirnya aku pasrah, aku menyerah. Walau hatiku saat itu sungguh tak rela melihatmu disunting peria lain yang kini jadi suamimu. Hatiku hancur berkeping bertaburan bagai debu tersapu badai. Aku begitu lemah untuk mengumpulkan butiran-butiran debu hatiku yang telah cerai berai. Aku hanya mampu berdoa dalam tangis hatiku, semoga kamu bahagia bersamanya. Biar kubawa luka ini hingga aku mati.

Kesejatian cintaku terhadapmu adalah bagai ukiran diatas batu candi yang takan lekang ditelan usia. Walau kita sudah sama-sama berkeluarga namun rasa itu tak mampu aku hapus. Kuharap kamu juga begitu. Karena cinta suci adalah suatu keabadian.

Ragamu aku tak tahu entah dimana. Namun cintamu, namamu, senyumu, keluguanmu dan segala apa yang ada dalam dirimu selalu ada dihatiku. Aku hanyalah pria lemah yang tak memiliki keberanian untuk memperjuangkan cintanya. Aku tak lebih dari seorang pecundang. Aku manusia kalah !!!. hingga tak pantas bersanding denganmu. Semoga kamu bahagia dan biarkan aku menikmati penderitaan yang tiada akhir dari kekalahan sebuah cinta....