Cerpen
SEBUAH PENGAKUAN BUAT ANDRIANI
Penulis Adhari
21-07-2013
Kamu jangan salah
mengerti akan sikapku. Ku akui dengan sejujurnya bahwa aku mengagumi akan
kecantikanmu. Namun itu bukan berarti aku ingin memilikimu. Karena aku tahu
benar betapa berdosanya aku jika aku bersikap seperti itu, karena kamu sudah
bersuami. Sikapku itu hanya karena bentuk kekagumanku kepada Sang Pencipta,
yang telah membentukmu begitu sempurna. Subhanalloh, begitu besar kuasa-Mu ya
Robi.
Dulu memang antara
aku dan kamu pernah menjalin asmara. Namun dinding pemisah antara aku dan dirimu
tak mampu kutembus saking tebalnya, tak mampu kupanjat saking tingginya.
Akhirnya aku pasrah, aku menyerah. Walau hatiku saat itu sungguh tak rela
melihatmu disunting peria lain yang kini jadi suamimu. Hatiku hancur berkeping
bertaburan bagai debu tersapu badai. Aku begitu lemah untuk mengumpulkan
butiran-butiran debu hatiku yang telah cerai berai. Aku hanya mampu berdoa
dalam tangis hatiku, semoga kamu bahagia bersamanya. Biar kubawa luka ini
hingga aku mati.
Kesejatian cintaku
terhadapmu adalah bagai ukiran diatas batu candi yang takan lekang ditelan
usia. Walau kita sudah sama-sama berkeluarga namun rasa itu tak mampu aku
hapus. Kuharap kamu juga begitu. Karena cinta suci adalah suatu keabadian.
Ragamu aku tak tahu
entah dimana. Namun cintamu, namamu, senyumu, keluguanmu dan segala apa yang
ada dalam dirimu selalu ada dihatiku. Aku hanyalah pria lemah yang tak memiliki
keberanian untuk memperjuangkan cintanya. Aku tak lebih dari seorang pecundang.
Aku manusia kalah !!!. hingga tak pantas bersanding denganmu. Semoga kamu
bahagia dan biarkan aku menikmati penderitaan yang tiada akhir dari kekalahan
sebuah cinta....