MENAKSIR VOLUME KAYU
Oleh :
Adhari, SST
Pokjafung
BP4K Kuningan
A. Batasan
a. Merupakan ilmu dasar dalam kehutanan. Digunakan
dalam
hampir semua cabang ilmu kehutanan secara teori
dan praktek.
b.
Ilmu ukur kayu meliputi :
1.
pengukuran volume (pohon berdiri).
2.
pengukuran hasil/produksi kayu.
3.
penelitian pertumbuhan pohon dan tegakan.
B. Pengukuran Isi Pohon dan Tegakan
Isi dari pohon hidup dan berdiri
ditentukan dengan mengukur diameter dan tinggi pohon.
Batasan tentang isi pohon yang akan kita hitung isinya tergantung pada tujuan dan
keperluannya. Misal ; untuk pertukangan, kayu bakar, dan penelitian.
Untuk
pengukuran isi bagi keperluan kayu bakar diukur dari puncak.
Diameter
pohon diukur pada batang setinggi 130cm
dari muka tanah, dengan alasan :
a.
Ketinggian ini relatif mudah dicapai.
b.
Umumnya sudah bebas banir.
Tinggi
pohon diukur dari permukaan tanah sampai puncak tajuk atau sampai batas bawah bebas cabang.
Apabila
diameter dan tinggi pohon sudah diukur, maka isi pohon dapat ditaksir.
C. Pengukuran kayu sebagai hasil
Sebelum pohon ditebang, dilakukan
pencacahan. Satu persatu diukur diameter dan tingginya agar dapat ditentukan
isinya. Begitu selesai ditebang, pohon diukur lagi lebih seksama dan
dipotong-potong. Dipenggergajian / pabrik kayu lapis setiap batang diukur
kembali. Tujuan pengukuran isi pohon adalah :
a.
Menentukan nilai jual
b.
Menentukan upah tenaga kerja/eksploitasi.
D. Pengukuran kayu untuk perkembangan tegakan
Diperlukan dalam membuat perencanaan
pengusahaan hutan (tahunan atau lima tahunan) dengan tujuan ;
a. Mengetahui riap pohon dan perkembangan tegakan, serta
meramalkan banyaknya produksi kayu yang dapat diperolah dari suatu tegakan.
PENGUKURAN DIAMETER
A.
Pendekatan
Pendekatan
geometri pengukuran diameter suatu pohon adalah bentuk lingkaran. Disebut
pendekatan karena pada umumnya keliling batang pohon tidak ada yang benar-benar
berbentuk lingkaran. Pengukuran diameter pohon dilakukan pada batang pohon
setinggi 130 cm. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada diameter terpendek
dan diameter tegak lurus pada diameter terpendek kemudian dirata-ratakan.
Keliling lingkaran = λ.d
Maka dimaternya = 1/ λ x keliling
ALAT UKUR DIAMETER ( Ǿ )
A. Apitan pohon
Adalah alat
ukur Ǿ pohon yang termasuk paling memberi ketelitian yang seksama. Alat ini
terbuat dari baja, terdiri dari mistar berskala dua kaki, dimana satu kaki diantaranya dapat digeser menyusuri mistar
dan lainnya statis. Ukuran alat ini beragam dari panjang mistar 15cm s.d
panjang 80cm.
Penggunaan
:
- Pengukuran dilakukan pada 130 cm dari muka tanah
- Posisi kedua kaki waktu mengapit pohon harus datar.
- Pengukuran diameter dilakukan dua kali pada ketinggian
yang sama yaitu pada diameter batang
terpendek dan diameter tegak lurus diameter
terpendek, kemudian dirata-ratakan.
B. Pita
diameter (phi-band)
Sebagai alat pengukur Ǿ secara langsung. Penggunaan melalui
pendekatan bentuk lingkaran.
Keliling lingkaran = λ . d
Maka dimaternya = 1/ λ .
keliling
Penggunaan ;
-
dililitkan pada batang pohon setinggi 130 cm.
-
Pelilitan harus datar.
-
Hanya mengukur Ǿ atau keliling satu kali.
MENGUKUR TINGGI POHON
Alat ukur tinggi pohon ;
A. Clinometer
atau Abney level
B. Kristen
Meter
C. Haga
Jarak dari pohon ke pengukur
ditentukan keadaan tajuk pohon dan kondisi lingkungan. Kalau letak pohon berada
di atas pengukur, maka bidikan atas dikurangi bidikan bawah.
PENENTUAN ISI POHON
Pendekatan melalui pendekatan
tabung / krucut (geometri). Pengukuran diameter pada pohon rebah bisa dilakukan
pada pangkal, tengah, dan ujung pangkal. Istilah yang digunakan pada pengukuran
volume tegakan adalah “menaksir”.
A. Pengertian ;
- Volume kayu
pohon : Adalah volume kayu dari seluruh pohon dengan kulit, tunggak
tingginya
1/3 diameter dekat leher pohon tidak diperhitungkan.
- Volume kayu
tebal : adalah semua kayu yang berdiameter lebih dari 7 cm beserta
kulitnya, dan
tunggak tidak diperhitungkan
- Volume kayu
komersil : adalah volume kayu bebas cabang, biasanya tanpa kulit dan tanpa
tunggak.
B. Angka
/ Faktor Bentuk ( F )
Adalah
suatu bilangan tetap yang dimasukan ke dalam perhitungan isi pohon.
Volume
pohon = b . t . f
Dimana : b = Bidang
dasar = ¼Î».d2
T
= Tinggi pohon
F = Faktor
bentuk. Angka faktor bentuk yang dianggap mewakili = 0,7
Misal :
Diketahui d = 45 cm ;
t bebas cabang = 10m, maka volume kayunya, sbb :
V = ¼ . 3,14 . 0,452 . 10 . 0,7
= 0,7854 . 0,2025
. 10 . 0,7 = 1,11m3