Selasa, 25 Maret 2014




 MENAKSIR VOLUME KAYU

Oleh : Adhari, SST
Pokjafung BP4K Kuningan


A.    Batasan
a.  Merupakan ilmu dasar dalam kehutanan. Digunakan 
    dalam hampir semua cabang ilmu kehutanan secara teori 
    dan praktek.
b.       Ilmu ukur kayu meliputi :
1.         pengukuran volume (pohon berdiri).
2.         pengukuran hasil/produksi kayu.
3.         penelitian pertumbuhan pohon dan tegakan.
B.    Pengukuran Isi Pohon dan Tegakan
Isi dari pohon hidup dan berdiri ditentukan dengan mengukur diameter dan tinggi             pohon. Batasan tentang isi pohon yang akan kita hitung isinya tergantung pada tujuan dan keperluannya. Misal ; untuk pertukangan, kayu bakar, dan penelitian.
Untuk pengukuran isi bagi keperluan kayu bakar diukur dari puncak.
Diameter pohon diukur pada batang  setinggi 130cm dari muka tanah, dengan alasan :
a.        Ketinggian ini relatif mudah dicapai.
b.       Umumnya sudah bebas banir.
Tinggi pohon diukur dari permukaan tanah sampai puncak tajuk  atau sampai batas bawah bebas cabang.
Apabila diameter dan tinggi pohon sudah diukur, maka isi pohon dapat ditaksir.
C.    Pengukuran kayu sebagai hasil
 Sebelum pohon ditebang, dilakukan pencacahan. Satu persatu diukur diameter dan tingginya agar dapat ditentukan isinya. Begitu selesai ditebang, pohon diukur lagi lebih seksama dan dipotong-potong. Dipenggergajian / pabrik kayu lapis setiap batang diukur kembali. Tujuan pengukuran isi pohon adalah :
a.        Menentukan nilai jual
b.       Menentukan upah tenaga kerja/eksploitasi.
D.    Pengukuran kayu untuk perkembangan tegakan
Diperlukan dalam membuat perencanaan pengusahaan hutan (tahunan atau lima tahunan) dengan tujuan ;
a.   Mengetahui riap pohon dan perkembangan tegakan, serta meramalkan banyaknya produksi kayu yang dapat diperolah dari suatu tegakan.

PENGUKURAN DIAMETER
A.    Pendekatan
Pendekatan geometri pengukuran diameter suatu pohon adalah bentuk lingkaran. Disebut pendekatan karena pada umumnya keliling batang pohon tidak ada yang benar-benar berbentuk lingkaran. Pengukuran diameter pohon dilakukan pada batang pohon setinggi 130 cm. Pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada diameter terpendek dan diameter tegak lurus pada diameter terpendek kemudian dirata-ratakan.
Keliling lingkaran = λ.d
Maka dimaternya  = 1/ λ x keliling

ALAT UKUR DIAMETER ( Ǿ )
A.     Apitan pohon
Adalah alat ukur Ǿ pohon yang termasuk paling memberi ketelitian yang seksama. Alat ini terbuat dari baja, terdiri dari mistar berskala dua kaki, dimana satu kaki  diantaranya dapat digeser menyusuri mistar dan lainnya statis. Ukuran alat ini beragam dari panjang mistar 15cm s.d panjang 80cm.
       Penggunaan :  
           - Pengukuran dilakukan pada 130 cm dari muka tanah
           - Posisi kedua kaki waktu mengapit pohon harus datar.
     - Pengukuran diameter dilakukan dua kali pada ketinggian yang sama yaitu pada diameter batang
        terpendek dan diameter tegak lurus diameter terpendek, kemudian dirata-ratakan.

B.    Pita diameter (phi-band)
Sebagai alat pengukur  Ǿ secara langsung. Penggunaan melalui pendekatan bentuk lingkaran.
Keliling lingkaran = λ . d
Maka dimaternya  = 1/ λ . keliling
Penggunaan ;
-     dililitkan pada batang pohon setinggi 130 cm.
-     Pelilitan harus datar.
-     Hanya mengukur Ǿ atau keliling  satu kali.

MENGUKUR TINGGI POHON

Alat ukur tinggi pohon ;
A.    Clinometer atau Abney level
B.    Kristen Meter                     
C.    Haga
Jarak dari pohon ke pengukur ditentukan keadaan tajuk pohon dan kondisi lingkungan. Kalau letak pohon berada di atas pengukur, maka bidikan atas dikurangi bidikan bawah.

PENENTUAN ISI POHON

Pendekatan melalui pendekatan tabung / krucut (geometri). Pengukuran diameter pada pohon rebah bisa dilakukan pada pangkal, tengah, dan ujung pangkal. Istilah yang digunakan pada pengukuran volume tegakan adalah “menaksir”.

A.    Pengertian ;
-     Volume kayu pohon : Adalah volume kayu dari seluruh pohon dengan kulit, tunggak tingginya
     1/3 diameter dekat leher pohon tidak diperhitungkan.
-    Volume kayu tebal : adalah semua kayu yang berdiameter lebih dari 7 cm beserta kulitnya, dan
    tunggak tidak diperhitungkan
-   Volume kayu komersil : adalah volume kayu bebas cabang, biasanya tanpa kulit dan tanpa
   tunggak.

B.    Angka / Faktor Bentuk ( F )
      Adalah suatu bilangan tetap yang dimasukan ke dalam perhitungan isi pohon.
      Volume pohon = b . t . f
      Dimana : b = Bidang dasar = ¼λ.d2
                    T = Tinggi pohon
                    F = Faktor bentuk. Angka faktor bentuk yang dianggap mewakili = 0,7


  Jadi volume pohon  = b . t . f                                             =  ¼λ.d2 . t . f

Misal :
Diketahui  d = 45 cm ; t bebas cabang = 10m, maka volume kayunya, sbb :

V = ¼ . 3,14 . 0,452 . 10 . 0,7
    = 0,7854 . 0,2025 . 10 . 0,7 = 1,11m3