Kamis, 28 Maret 2013




FUNGSI, TUJUAN DAN MANFAAT KEBUN RAYA KUNINGAN


1.   Sarana preservasi dan konservasi flora (serta fauna), menyangkut pelestarian dan pemeliharaan tumbuh-tumbuhan khas Jawa Barat termasuk hewan-hewan yang menjadikan tempat tumbuhnya tumbuhan tersebut sebagai habitatnya.
2.   Sarana penelitian dan pengembangan ilmu pengatahuan, menyangkut kehidupan flora dan fauna yang terkait dengan Kebun Raya Kuningan (KRK), termasuk pembudidayaan tumbuhan yang bermanfaat untuk dikembangkan  oleh masyarakat di sekitarnya.
3.      Sarana pelayanan jasa ilmiah kepada masyarakat, menyangkut pendidikan dan pelatihan budidaya tumbuhan (buah, bunga potong, tanaman obat, dsb) bagi masyarakat yang membutuhkan.
4.  Sarana rekreasi alam dan wisata ilmiah dalam bentuk camping ground, kegiatan out bond, pengenalan jenis serta kehidupan flora bagi siswa sekolah dasar dan menengah dsb.
5.      Menyelenggarakan konservasi (melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan) koleksi tumbuhan setempat  utamanya Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dan sekitarnya, dan tumbuhan lainnya yang selaras dengan ekologi KRK.
6.      Mengembangkan pusat penelitian tumbuhan Indonesia, khususnya Jawa, untuk mewujudkan dan memelihara apresiasi masyarakat lokal dan global terhadap usaha pelestarian tumbuhan lokal dan lingkungannya.
7. Menyediakan ruang untuk ecotourism, yaitu pariwisata yang memanfaatkan alam untuk perlindungan, berdampak negatif minimal, mengembangkan produk wisata bermuatan pendidikan dan pembelajaran, mengikutsertakan masyarakat secara aktif, serta menyumbang ekonomi wilayah.
8.    Menambah kantung-kantung konservasi dan sekaligus menyelamatkan komponen flora endemik Jawa Barat.
9.  KRK yang berbatasan dengan TNGC akan dapat meningkatkan penelitian, penyelamatan dan pemanfaatan flora endemik Gunung Ciremai.
10. Memperluas pemahaman konservasi khususnya masyarakat Jawa Barat, umumnya masyarakat secara keseluruhan.
11.  Menyediakan laboratorium alam sebagai sarana penelitian.
12.  Berfungsi sebagai paru-paru Jawa Barat.

Jumat, 22 Maret 2013

MULSA VERTIKAL

MULSA VERTIKAL    Oleh Adhari, SST                                                                             







A. Pengertian

Mulsa vertical adalah penggunaan sisa tanaman (mulsa) untuk tindakan konservasi tanah melalui penimbunan sisa tanaman pada parit-parit teras atau parit yang dirancang mengikuti kontur guna mengendalikan laju erosi dan hilangnya unsur hara dari bidang olah.
 B. Tujuan
Pengendalian aliran permukaan, penampungan dan pengendalian alian sedimen di sepanjang teras dan bidang olah, pamanfaatan sisa tanaman secara mudah dan efisien, memperkaya pupuk organik
Sasaran lokasi adalah areal usahatani lahan kering yang tingkat kehilangan unsur haranya sangat tinggi akibat pengangkutan biomasa, pencucian dan erosi. 
C. Pelaksanaan
Ø Buat saluran pembuangan air sepanjang bidang olah atau parit pada lereng diperdalam lagi 0,25m X 0,25m.
Ø  Masukan sisa tanaman pada parit yang dibuat dan ditimbun dengan tanah hasil galian parit saluran teras.
 
Ø  Sisa tanaman yang telah membusuk (terdekomposisi) pada musim pengolahan tanah berikutnya diangkat dan ditaburkan secara merata pada saluruh bidang olah sebagai pupuk organik.
Ø  Kegiatan ini dapat dikombinasikan dengan penanaman rumput pada tampingan teras