Jumat, 09 Januari 2015

KONSISTENSI PELAKSANAAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN



KONSISTENSI PELAKSANAAN PROGRAMA PENYULUHAN KEHUTANAN
Oleh : Adhari, SST (Penyuluh Kehutanan BP4K Kabupaten Kuningan)

Penyuluhan kehutanan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta  pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahterannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Dalam pelaksanaannya, penyuluhan kehutanan berpedoman pada programa penyuluhan yang disusun satu tahun sebelumnya. Penyusunan programa penyuluhan kehutanan diawali dengan pengidentifikasian potensi wilayah dan pengidentifikasian masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku utama dan pelaku usaha. Keakuratan data hasil pengidentifikasian ini akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan penyuluhan.
Berkaitan dengan pengidentifikasian masalah, pada hakekatnya adalah upaya mengukur seberapa jauh tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama dan pelaku usaha pada jenis teknologi tertentu di sektor kehutanan yang dinyatakan dengan prosen. Contoh “tingkat pengetahuan patani dalam pengendalian hama boktor yang menyerang tanaman sengon baru mencapai 60%”. Dari hasil pengidentifikasian ini, berarti tingkat pengetahuan petani masih perlu terus ditingkatkan sampai yang bersangkutan betul-betul memahami teknologi pengendalian hama boktor sampai pada tingkat 100%. Apabila hasil evaluasi di akhir tahun, ternyata peningkatan pengetahaun pelaku utama dan pelaku usaha belum mencapai pada tingkat 100%, maka masalah tersebut masih harus menjadi prioritas penanganan di tahun berikutnya atau dengan kata lain tidak perlu melakukan identifikasi masalah baru. Dengan demikian, maka disaat kita melakukan evaluasi lima tahunan, misalnya, maka grafik peningkatan pengetahuan pelaku utama dan pelaku usaha akan dapat diketahui.
Lain halnya, jika para penyuluh melakukan identifikasi masalah setiap tahun; dimana tiap melakukan identifikasi, masalahanya selalu berbeda-beda, padahal capaian peningkatan perubahan prilaku sasaran ditahun kemarin belum mencapai seratus prosen, sementara di tahun ini harus menyelesaikan masalah baru. Maka disaat dilakukan evaluasi lima tahunan, grafik peningkatan perubahan prilaku tidak akan nyambung.
Jadi, hal penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan programa penyuluhan kehutanan adalah akurasi data, baik itu data potensi wilayah maupun data permasalahan yang berkaitan dengan faktor prilaku pelaku utama dan pelaku usaha serta konsistensi pemecahannya harus sampai tuntas.